Hipertensi Salah Satu Penyebab Gangguan Pendengaran

Telinga merupakan salah satu panca indra yang berperan penting dalam kehidupan.

Hal ini karena telinga memiliki peran untuk mengantarkan dan menerima bunyi atau suara.

Sebagai sebuah organ pendengaran, telinga terdiri dari tiga bagian, yakni telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam.

Ketika terjadi gangguan pendengaran pada salah satu bagian telingan tentu akan berakibat pada telinga tidak dapat untuk mendengar bunyi atau suara dengan jelas.

Bahkan, dalam beberapa kasus, telinga tidak dapat mendengar sama sekali.

Gangguan pendengaran adalah salah satu gangguan kesehatan yang terjadi pada telinga.

Pada umumnya, gangguan pendengaran akan terjadi secara bertahap, tetapi dalam beberapa kasus gangguan pendengaran bisa muncul secara tiba-tiba.

World Health Organization (WHO) pada 2012 memperkirakan bahwa ada sekitar 360 juta orang yang mengalami gangguan pendengaran.

Salah satu kawasan yang memiliki kasus gangguan pendengaran tertinggi adalah kawasan Asia Tenggara.

Oleh karena itu, WHO mencanangkan sebuah program yang diberi nama Sound Hearing 2030.

Program tersebut memiliki tujuan supaya setiap penduduk memiliki kesehatan telinga dan pendengaran yang baik pada 2030.

Lalu, apa yang menjadi penyebab gangguan pendengaran? Mengutip dari laman RS An-Nisa disebutkan bahwa faktor usia menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan gangguan pendengaran.

Hal ini karena semakin tua umur seseorang, tingkat sensitifitas indra pendengrana akan berkurang.

Gangguan pendengaran akibat usia yang menua dikenal dengan nama presbikusis.

Dalam artikel ilmiah berjudul Gangguan Pendengaran Akibat Bising yang ditulis oleh Andrina Yunita Murni Rambe, disebutkan bahwa kebisingan menjadi salah satu faktor yang menjadi penyebab terjadinya gangguan pendengaran.

Hal ini karena kebisingan yang terjadi dengan frekuensi dan intensitas yang tinggi akan berisiko tinggi menyebabkan ketulian.

Selain itu, kebisingan yang terjadi dengan frekuensi dan intensitas yang tinggi juga bisa memengaruhi antomi telinga dan akhirnya menyebabkan gangguan pendengaran.

Hipertensi juga bisa menjadi penyebab terjadinya gangguan pendengaran.

Penelitian yang dilakukan Cormick et al (1982), menunjukan hasil bahwa terdapat hubungan yang kuat antara hipertensi dengan munculnya gangguan pendengaran.

Dalam penelitian tersebut, Cormick menggunakan tikus yang memiliki hipertensi dan mendapatkan hasil bahwa tikus tersebut mengalami penurunan kemampuan pendengaran.

Dikutip dari repository.umsu.ac.id menyebutkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Laurie P.R.

dkk, menyatakan bahwa penyakit hipertensi dapat menimbulkan gangguan pendengaran dalam waktu 3-4 tahun dengan prevalensi 35,8 persen pada usia 25 tahun keatas.

Gangguan pendengaran sensorineural frekuensi tinggi dilaporkan pada pasien hipertensi.

Tingginya tekanan vaskular dapat menyebabkanperdarahan telinga bagian dalam, yang menyebabkan gangguan pendengaran secara mendadak.Patologi sistem peredaran darah dapat secara langsung memengaruhi pendengaran dalam beberapa cara.

Salah satu mekanismenya adalah peningkatan viskositas Kotoran teling yang menumpuk di dalam telingga juga menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan pendengaran.

Hal ini karena kotoran yang menumpuk akan menyumbat rongga telinga dan telinga tidak mampu untuk menerima bunyi atau suara dengan baik.

EIBEN HEIZIER I SDA

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *