6 Kesalahan Orang Tua dalam Pengasuhan yang Merusak Kesehatan Mental Anak

Tugas pengasuhan anak tidak mudah.

Tapi lebih tidak mudah lagi bagi anak ketika mereka berada di dekat orang tua yang pelan-pelan meracuni kesehatan mental mereka.

Hubungan dalam bentuk apa pun dibangun di atas rasa hormat dan martabat, dan ketika batas-batas itu tidak dihormati dan diakui, itu dapat menyebabkan pengalaman traumatis.

Hubungan keluarga semacam ini kemudian bertransisi ke trauma masa kanak-kanak, yang dibawa ke masa depan dan diteruskan ke generasi berikutnya.

Oleh karena itu, ini menjadi lingkaran setan trauma yang membutuhkan waktu bertahun-tahun dan banyak upaya untuk diurai agar tidak berlanjut.

Heidi Green, psikolog dan spesialis trauma, dalam posting Instagram baru-baru ini, membahas tanda-tanda yang menggambarkan bahwa kadang-kadang orang tua dapat berbahaya bagi kesehatan mental.

“Jika berbicara atau menghabiskan waktu bersama orang tua membuatmu merasa lelah, kewalahan, tidak memadai, marah, atau terluka, berarti hubunganmu dengan mereka buruk bagi kesehatan mental,” kata dia, dikutip Hindustan Times, Jumat, 19 Agustus 2022.

Dia lebih lanjut menambahkan, “Berkomunikasi dengan orang tua dengan cara yang sehat untuk mencapai resolusi dengan mereka, tetapi terkadang itu tidak mungkin.

Apakah itu berati kamu harus menjaga jarak dari orang tua untuk melindungi kesejahteraan emosional?” Heidi Green lalu mengungkap tanda-tanda hubungan toxic yang diciptakan oleh orang tua yang dapat mempengaruhi kesehatan mental anak dengan cara yang merugikan.

1.

KritikMeskipun kritik yang membangun dapat bermanfaat bagi pertumbuhan anak dan memotivasi mereka untuk menjadi lebih baik, kritik negatif yang terus-menerus dapat memengaruhi mereka secara mental dan menguras emosi mereka.

2.

PenghargaanSering kali orang tua memuji prestasi anak atau membuatnya terlihat justru sebaliknya.

Hal ini dapat mempengaruhi anak.

3.

KegagalanMengasuh anak bisa jadi sulit, dan merupakan proses belajar yang konstan.

Ketika orang tua berhenti mengakui kegagalan mereka dan terus mengkritik anak, itu bisa menjadi sangat beracun.

4.

Timbal balikSeringkali orang tua tidak membalas kehadiran dan arti penting anak dalam hidup mereka.

Hal ini dapat menyebabkan trauma masa kanak-kanak dan mempengaruhi hubungan dewasa anak pada tahap selanjutnya.

5.

KekecewaanOrang tua yang toxic selalu menggambarkan kekecewaan mereka pada anak.

Hal ini selanjutnya menyebabkan stres, kecemasan, dan rasa putus asa.

6.

BatasBatas dalam hubungan apa pun harus dihormati, termasuk dalam pengasuhan.

Tetapi orang tua sering tidak menghargainya ketika menyangkut anak mereka.

Hal ini dapat menyebabkan pengalaman traumatis.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *