6 Cara Memperkenalkan Sayuran ke Anak-anak dengan Cara Menyenangkan

Salah satu bagian tersulit dalam mengasuh anak adalah meminta mereka makan makanan bergizi, seperti sayuran, untuk membantu mereka tumbuh sehat.

Anak-anak tidak mengerti mengapa mereka perlu makan sayuran, mereka hanya menganggap itu hanyalah makanan hijau dan berdaun yang rasanya tidak enak.

Ahli gizi Jessica Sylvester mengatakan, banyak orang tua yang meminta tips memperkenalkan sayuran kepada anak-anak.

Setiap kali menjawab, dia akan menceritakan masa kecilnya.

“Orang tua saya sering mengajak kami makan makanan Cina.

Sampai saya berusia sekitar 12 tahun, saya memesan hidangan yang sama setiap kali: lo mein polos tanpa protein atau sayuran, hanya mi goreng minyak, dan saya mengoleskannya dengan saus bebek.

Orang tua saya tidak pernah mengatakan sepatah kata pun kepada saya tentang hal itu.” Sylvester menduga, orang tuanya terlalu lelah menentang pilihannya saat itu.

Tapi, kini sebagai orang tua, dia tentu jadi orang yang paling menantang tentang itu.

Orang tua umumnya menyembunyikan sayuran dalam makanan agar anak mau makan sayur.

“Jika memasukkan sayuran ke dalam makanan berhasil, lakukanlah,” kata Sylvester.

“Tapi, perlu diingat bahwa anak-anak lebih cenderung makan makanan yang mereka kenal.” Jadi, anak-anak mestinya harus melihat apa yang mereka makan agar terbiasa.

Dalam hal sayuran, mereka harus melihat orang tua dan teman-temannya memakannya, mencium baunya, dan bahkan terkadang harus bermain dengannya sebelum mau memakannya.

“Sebagai bayi, pastikan untuk memberi mereka berbagai makanan bubur, dan perkenalkan dengan rasa sayuran yang berbeda,” saran Sylvester.

Salah satu cara yang direkomendasikan Sylvester untuk memperkenalkan anak-anak pada sayuran adalah dengan menggunakan kantong makanan campuran.

Karena beberapa kantong campuran memiliki campuran buah dan sayuran, ini adalah titik awal yang bagus saat bayi belajar menyukai sayuran.

Letakkan sayuran di piring mereka, sedikit agar anak-anak tidak terbebani oleh pemikiran bahwa mereka harus menghabiskan setumpuk makanan yang mungkin tidak mereka minati.

Anak-anak tidak perlu melihat banyak di piring mereka untuk belajar menghargai sayuran.

Cara lain untuk membuat anak makan sayuran adalah dengan membuat makanan berdasarkan kombinasi makanan.

Sajikan makanan yang mereka sukai dengan sayuran baru yang ingin mereka kenal.

Dengan cara ini, mereka akan mulai secara alami mengasosiasikan sayuran ini dengan makanan yang sudah menjadi favoritnya.

“Selalu berikan [anak] sayuran, atau makanan baru apa pun, dengan sesuatu yang disukai mereka.

Jadi, jika anak menyukai blueberry, pastikan untuk meletakkannya di piring mereka saat memperkenalkan sayuran baru,” kata dia.

Metode “bye-bye bowl” memungkinkan anak-anak memutuskan apa yang akan mereka makan atau tidak, tetapi dengan cara yang berbeda.

“Simpan mangkuk kecil yang kosong di samping piring mereka, sebut ini ‘mangkuk selamat tinggal,'” Sylvester menjelaskan.

“Jika anak menolak untuk makan [sayuran] yang baru, beri tahu mereka bahwa mereka dapat mengeluarkannya [dari piringnya] sendiri, dan memasukkannya ke dalam mangkuk selamat tinggal, tetapi untuk melakukan itu, mereka harus ‘menciumnya sampai jumpa- selamat tinggal’ [pertama].” Meskipun membiarkan anak-anak mencium sayuran mereka sebagai ucapan selamat tinggal mungkin tampak agak tidak lazim, Sylvester mengatakan bahwa makanan mereka menyentuh bibir mereka masih membuat mereka terkena tekstur, bau, dan bahkan rasa.

Jadi, ini membuka indra mereka dan meningkatkan keakraban dengan sayuran.

“Bermain dengan sayuran berarti membaca buku anak-anak tentang sayuran, membeli mainan sayuran, dan memberi mereka kesempatan untuk benar-benar bermain dengan makanan atau berpartisipasi dalam memasak,” kata Sylvester.

“Ini adalah cara lain agar anak-anak terbiasa dengan sayuran, dan ini meningkatkan kemungkinan mereka akan memakannya.” Meskipun bermaksud baik, memaksa anak makan sayuran dapat mencegah merka jadi suka sayuran.

“Cobalah tidak memaksa anak untuk makan makanan yang tidak mereka sukai,” kata Sylvester.

“Ingat kisah gadis kecil yang makan lo mein polos dengan saus bebek selama bertahun-tahun, yang tumbuh menjadi ahli diet pecinta sayuran.” Sylvester menyarankan bahwa ada banyak cara kreatif untuk menambahkan sayuran ke dalam makanan anak-anak.

Namun, jika anak Anda masih belum cukup makan makanan padat nutrisi bahkan setelah sedikit kreatif dan berusaha keras, dia menyarankan untuk memberi mereka multivitamin harian sementara sampai mereka memiliki selera pada sayuran.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *