Tim Penilai UNESCO Datang ke Geopark Maros-Pangkep Pekan Depan

Tim penilai dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) akan berkunjung ke kawasan Geopark Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan, pada 14-18 Juni 2022.

Perwakilan dari UNESCO tersebut berasal dari Ceko dan Denmark.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan Muhammad Jufri mengatakan, ada perwakilan dari kementerian yang akan tiba sebelum tim penilai dari UNESCO datang.

Kementerian dan pemerintah daerah, menurut dia, berupaya memenuhi syarat agar kawasan Geopark Maros-Pangkep berstatus Warisan Dunia UNESCO.

“Asesmen dari kementerian mulai Senin sampai Rabu, 6-8 Juni 2022,” ujar Jufri.

Sedangkan penilaian dari tim UNESCO berlangsung sepekan kemudian.

Geopark Maros-Pangkep merupakan salah satu kawasan strategis pengembangan pariwisata di Sulawesi Selatan yang berbasis alam.

Pemerintah mengajukan Geopark Maros-Pangkep sebagai Warisan Dunia ke UNESCO pada 2020.

Sebelum mendapatkan pengakuan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, lembaga PBB itu perlu menilai langsung dengan menerjunkan tim asesmen untuk mengetahui kondisi sesungguhnya.

Geopark Maros-Pangkep memiliki kekayaan alam geodiversity (geologi), biodiversity (flora fauna), dan cultural diversity (budaya).

Wisata karst Rammang-rammang menjadi salah satu objek wisata yang tergabung dalam Geopark Maros-Pangkep.

Geopark Maros-Pangkep memiliki dinding karst yang luas.

Di dalamnya terdapat air terjun yang kini menjadi destinasi wisata berbasis air.

Di antaranya Taman Wisata Air Bantimurung, Air Terjun Lengang, Kawasan Pattunuang, Air Terjun Lacolla.

Dalam geopark itu, ada lebih dari 400 goa dengan ornamen yang diperkirakan berusia jutaan tahun.

Di dalam goa-goa ini masih terlihat lukisan pada dinding dengan umur sekitar 45 ribu tahun.

Mengenai populasi manusia, kawasan Geopark Maros – Pangkem dihuni oleh 665 ribu jiwa dari Suku Bugis dan Suku Makassar.

Ada jejak Alfred Russel Wallace, seorang naturalis berkebangsaan Inggris, di Maros, yang kini menjadi Geopark Maros-Pangkep.

Di sana, terdapat Kawasan Konservasi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dengan 240 spesies kupu-kupu.

Itu sebabnya, area tersebut berjuluk The Kingdom of Butterfly.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *