9 Makanan dan Minuman Penyebab Hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu jenis penyakit yang masuk kedalam kelompok penyakit kardiovaskular.

Penderita tekanan darah tinggi penting untuk mengetahui makanan dan minuman yang harus dihindari.

Hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, gagal ginjal, hingga stroke.

Mengacu pada data yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015 saja tercatat sebanyak 1,13 miliar orang di seluruh dunia terdiagnosis hipertensi.

Bahkan, angkanya terus meningkat dan di 2025 diperkirakan akan ada 1,15 miliar orang mengidap hipertensi.

Risiko hipertensi dapat dipengaruhi sumber makanan yang dikonsumsi.

Salah satunya terlalu sering mengonsumsi makanan asin.

Saat mengonsumsi garam dalam jumlah yang berlebihan, tubuh akan menahan lebih banyak cairan sehingga dapat meningkatkan tekanan darah.

Tak hanya makanan asin, berikut daftar makanan dan minuman yang harus dihindari penderita tekanan darah tinggi, seperti dilansir dari Healthline.

Garam atau natrium Garam, khususnya natrium dalam garam, adalah salah satu kandungan yang berkontribusi besar terhadap risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Hal ini mengingat bagaimana kandungan tersebut dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dalam darah.

Seperti yang diketahui, garam penting dikonsumsi untuk kesehatan.

Namun, jika jumlahnya berlebihan justru akan menjadi bumerang bagi kesehatan.

Dilansir dari Healthline, jumlah garam yang direkomendasikan dalam sehari tidak boleh lebih dari 2.300 mg sodium atau setara dengan satu sendok teh.

Daging olahan Daging sering diolah dengan kandungan natrium yang tinggi.

Hal tersebut karena proses pengolahan daging agar lebih awet dilakukan dengan penggaraman.

Merujuk pada rilis yang dibagikan oleh Departemen Pertanian AS (USDA), dua potong daging bologna mengandung 910 mg natrium.

Sementara satu frankfurter atau hot dog mengandung 567 mg natrium.

Sering mengonsumsi makanan tinggi garam lain seperti roti, keju, acar, dan berbagai bumbu penyedap rasa juga dapat meningkatkan risiko darah tinggi karena bahan-bahan tersebut juga tinggi kandungan natrium.

Pizza bekuKombinasi bahan-bahan yang terdapat dalam pizza beku mengandung gula, lemak jenuh, dan natrium.

Pizza beku dapat memiliki kadar natrium yang sangat tinggi.

Keju sering kali mengandung sodium yang tinggi.

Dua potong keju dapat mengandung 512 mg natrium.

Sementara satu loyang pizza beku dengan toping pepperoni 20 cm mengandung 3.140 mg natrium.

Kandungan natrium tersebut jelas berada jauh diatas ambang batas harian konsumsi natrium yang tidak boleh lebih dari 2.300 mg per hari.

Sebagai gantinya, cobalah membuat pizza di rumah dengan komposisi dan kandungan yang sudah disesuaikan.

Gunakan keju rendah sodium dan jadikan sayuran favorit sebagai topping pelengkap.

Acar atau asinan Siapa yang tidak tergiur jika disodorkan asinan buah dingin yang menggugah selera.

Segarnya buah bermandikan kuah asin, manis, dan asam semakin melengkapi cita rasanya ketika dikonsumsi.

Namun, sadar atau tidak, acar dan asinan memiliki kandungan natrium dan gula yang tinggi.

Sepiring kecil acar mentimun dilaporkan mengandung 448 mg natrium.

Semakin lama sayuran disimpan dalam pengalengan cairan semakin banyak kandungan natrium yang terserap.

Sup kalengan Sup kalengan memang menjadi alternatif yang paling sederhana dan mudah disiapkan, terutama saat kekurangan waktu atau sedang tidak enak badan.

Namun, sup kalengan mengandung sodium yang tinggi.

Kaldu yang terkandung dalam sekaleng/sebungkus sup kemasan juga mengandung jumlah yang tak kalah banyak.

Jika dilihat dari kandungan komposisinya, sup kemasan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Dilansir dari Healthline, satu kaleng sup tomat mengandung 1.110 mg natrium sedangkan sekaleng sup ayam dan sayuran mengandung 2.140 mg.

Cobalah memilih sup rendah natrium sebagai gantinya atau buat sup sendiri di rumah dari bahan-bahan segar.

Produk tomat olahan Kebanyakan saus tomat kemasan, saus pasta, dan jus tomat mengandung sodium yang tinggi.

Hal tersebut praktis akan memiliki dampak yang nyata dalam proses meningkatkan tekanan darah, terutama jika sudah memiliki riwayat tekanan darah tinggi.

Satu porsi (135 gram) saus marinara mengandung 566 mg natrium.

Sedangkan satu cangkir jus tomat kemasan mengandung 615 mg kandungan natrium.

Karena hal tersebut, penting untuk memperhatikan kandungan natrium yang terdapat dalam sebuah kemasan produk olahan tomat.

Untuk menurunkan dan menjaga tekanan darah, selektiflah dalam memilih produk olahan tomat.

Atau, gunakan tomat segar yang kaya antioksidan yang disebut likopen.

Sayuran segar memiliki banyak manfaat untuk kesehatan jantung.

Gula Gula dapat meningkatkan tekanan darah dalam beberapa cara.

Sebuah Penelitian menunjukkan gula, terutama minuman yang dimaniskan dengan gula, berperan besar terhadap penambahan berat badan, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

Kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan risiko hipertensi.

Dalam sebuah studi yang dilakukan di 2019 pada wanita dengan tekanan darah tinggi, dilaporkan penurunan gula sebesar 2,3 sendok teh dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah sistolik 8,4 mm/Hg dan penurunan tekanan darah diastolik sebesar 3,7 mm/Hg.

Karena hal tersebut, penggunaan gula penting untuk mendapatkan pengawasan.

Berikut rekomendasi batas penggunaan gula tambahan harian: enam sendok teh atau 25 gram untuk wanita serta sembilan sendok teh atau 36 gram untuk pria.

Makanan olahan yang sarat lemak trans atau lemak jenuh Untuk menjaga kesehatan jantung, sebaiknya kurangi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans.

Hal ini juga berlaku untuk orang dengan tekanan darah tinggi.

Lemak trans adalah lemak buatan yang dapat meningkatkan umur simpan dan stabilitas makanan kemasan.

Di samping itu, mengonsumsi lemak trans dan lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan dapat menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.

Untuk diketahui, lemak trans sangat berbahaya bagi kesehatan dan dapat menurunkan kesehatan jantung, termasuk meningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Lemak jenuh banyak ditemukan pada produk hewani seperti krim penuh lemak, mentega, daging merah, dan kulit ayam.

Alkohol Minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah.

Jika memiliki tekanan darah tinggi, dokter mungkin menyarankan untuk mengurangi konsumsi alkohol.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada 2017 ditemukan orang-orang yang mengonsumsi lebih sedikit alkohol cenderung memiliki tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan yang minum alkohol dengan jumlah yang lebih banyak, hingga dua gelas per hari.

Pada orang yang tidak memiliki riwayat hipertensi, membatasi asupan alkohol dapat membantu mengurangi risiko terkena tekanan darah tinggi.

Alkohol juga bisa menghambat kerja obat tekanan darah tinggi sehingga saat dikonsumsi obat tidak bekerja secara efektif.

Selain itu, banyak mengonsumsi minuman beralkohol tinggi gula dan kalori dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas, yang dapat meningkatkan risiko hipertensi.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *